Kamis, 05 September 2013

Apakah Inputnya Sekolah Unggul harus Unggul..?

Benarkah sekolah unggul adalah sekolah yang memperhatikan kualitas input siswanya?. Konsep Multiple Intelligences (MI) adalah konsep sekolah yang humanis (memanusiakan manusia). Konsep MI menitikberatkan pada ranah keunikan setiap manusia. Sekolah dengan konsep MI selalu menemukan kelebihan setiap siswa sebagai individu manusia. Lebih jauh, konsep ini percaya bahwa tidak ada manusia yang bodoh sebab setiap manusia pasti memiliki minimal satu kelebihan. Apabila kelebihan tersebut dapat dideteksi sedari awal, otomatis kelebihan itu adalah potensi kepandaian manusia.

Atas dasar itu, seyogyanya sekolah menerima siswa barunya dalam kondisi apapun. Tugas sekolahlah meneliti kondisi siswa secara psikologis dengan cara mengetahui kecendrungan kecerdasan siswa melalui metode riset yang dinamakan Multiple Intelligences Research (MIR).

Oleh karena itu, pola penerimaan siswa baru bagi sekolah yang menerapkan Multiple Intelligences (MI) tidak menerapkan tes-tes formal untuk menyaring siswa. Jumlah siswa yang mendaftar sesuai dengan kapasitas siswa akan diterima. Apabila sebuah sekolah berkapasitas 125 siswa dalam penerimaan siswa barunya, ketika jumlah pendaftar telah mencapai 125 siswa, pendaftaran ditutup.

Berbeda sekali dengan pola umum sekolah di Indonesia yang membuka pendaftaran sebanyak-banyaknya, kemudian mengadakan tes seleksi. Misalnya, dari 300 pendaftar, yang diterima hanya 125 siswa. Siapakah 125 siswa tersebut? Pastinya mereka adalah siswa yang menduduki peringkat 1 sampai 125 dari 300 calon siswa atau mungkin yang mampu menyumbang dana dalam jumlah besar kepada sekolah.

Lalu, bagaimana nasib 175 siswa yang tidak lolos? Stigma sebagai orang yang gagal masuk sekolah favorit akan terus melekat seumur hidup dan membayang dalam pikiran selamanya. Pada dasarnya, sekolah unggul adalah sekolah yang humanis yaitu sekolah yang focus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada kualitas para guru yang bekerja di sekolah tersebut. Apabila kualitas guru di sekolah tersebut baik, mereka akan berperan sebagai agen perubahan siswanya.

Sekolah unggul adalah sekolah yang para gurunya mampu menjamin semua siswa akan dibimbing ke arah perubahan lebih baik, bagaimanapun kualitas akademis dan moral yang mereka miliki. Dengan kata lain, sekolah yang guru-gurunya mampu mengubah kualitas akademis dan moral siswanya dari negative (dianggap bodoh dan nakal) menjadi positif, itulah sekolah unggul. (Sekolahnya Manusia, Munif Chatib, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar